Tuesday, December 30, 2008

Refleksi dari Semester 1

Yap. Hasil exam Semester 1 sudah keluar kemarin. Hasilnya?? Lumayan memuaskan untuk standard saya saat ini. Paling tidak mami papi sudah cukup senang. Sangat bersyukur sebenarnya bisa dapet segitu karena mengingat beberapa situasi dan kondisi akibat kemalasan yang ada :

1. Adalah suatu keajaiban bila saya menaruh konsentrasi dan perhatian yang penuh saat lecture berlangsung, alias ga tidur, ga bengong, dan ga ngobrol.

2. Adalah keajaiban kedua bila saya telah mengerjakan soal tutorial sebelum dibahas dan menaruh perhatian penuh saat soal-soal itu dibahas (apalagi dalam pelajaran Principles of Economics, tapi yang anehnya justru itu nilai yang tinggi. Hahaha!)

Jadi, deep inside, sebenarnya kalau mau seharusnya bisa lebih.. at least, usahanya lebih maksimal dari yang kemarin. Oke. Mulai semester depan saya sudah menyiapkan sejumlah revolusi belajar yang lebih disiplin.

1. Kerjakan soal tutorial setelah lecture. Jangan ditunda sampai harinya kelas tutorial, atau tunggu dibahas..

2. Dengarkan lecture! Jangan skip, karena..susah buat ngejarnya nanti.

3. Gunakan sebaik-baiknya textbook yang ada. Walaupun banyak yang bilang ga penting, tapi pasti dapet sesuatu dari situ. Misalnya, jadi lebih ngerti sama konsep, lebih banyak latihan soal, dsb. Buktinya, soal-soal yang kluar di exam kemarin, sebagian besar ga mirip sama tutorial. Jadi, butuh lebih banyak latihan.

Segitu aja kayaknya. Kalau kebanyakan malah susah dilaksanakan. Hehe.

Oh ya, selain itu juga soal MAKAN dan MAKANAN.
Kali selanjutnya, GA BOLEH NGEMIL BANYAK! Jangan beli cemilan yang cuma memanjakan indera penglihatan, penciuman, dan rasa. Kalau kenyang ya udah. Inget-inget duit juga, MESTI NGIRIT.
Dan, olahraga min. 3 minggu sekali (yah ampun, baru nyadar gw salah ketik!! mestinya TIGA KALI DALAM SEMINGGU) di PAGI HARI (karena udara pagi itu lebih menyehatkan dan menyegarkan.) Itu artinya, ga boleh tidur kemaleman (apalagi KEPAGIAN).

Semester depan harus LEBIH DISIPLIN BELAJAR SERTA MENGATUR PENGELUARAN, DAN HIDUP SEHAT!

Oh iya, satu lagi, jangan percaya kalau ada yang bilang pelajaran yang ini examnya gampang, karena kualitas otak masing-masing manusia itu berbeda-beda adanya..

Wednesday, December 24, 2008

Happy Christmas 2008!

Yeah, Christmas almost comes. I'm going to church (Santo Laurensius) tomorow with my dearest family.

I've just recalled one of my memories in the past Christmas when I was still a young little girl. I used to believe The Santa Claus legend that he would to come at Christmas night and give me a present if I had acted good enough in that one year. Plus, my parents supported that theory and promised that Santa Claus would come to give me a present while I was sleeping. They said that I should leave a note on my shoes. Write down what I wanted to have. You know what, I wrote A LOT of things! Candies, chocolate, new shoes, clothes, cookies, etc.. I put my shoes in front of my room, not forget to put my note on it. Then. had a nice sleep. When I woke up in the morning, I found something on my shoes! Yeah, Santa Claus did come. But how he came was a mistery till now. Haha. Because he never actually came. And, I was a fool in that 2 years until my parents told me what EXACTLY happened. That there was no Santa Claus came for me.
Hahaha. It's so funny to recall my some of my childhood memories of Christmas. I always expected new things for me. I was such an egoist kid that time, I think. Always wanted something new. And the next minute, get bored of it.


Now, I've just finished shopping some new stuffs with my mom. Oh, my.. I guess I become more and more hedonist these days. And, that's not good. I know. I know that we should celebrate Christmas as simple as it is. It is the day that Baby Jesus Christ was born. It;s actually more than new clothes, new shoes, but new us..

Time to relfect how our life has been going. And, be thankful for what had happened. Learn from past experiences.

Yap. Christmas is coming!

Tuesday, December 23, 2008

Rupawan

Banyak orang yang bilang :

"Don't judge the book by its cover. Penampilan memang bukanlah segalanya. Tapi, penampilan tetaplah penting."

Nah, lihat? Biar bagaimana pun, kita ga bisa lepas sama yang namanya penampilan, mau itu tampak wajah (depan, samping kiri, dan samping kanan) atau busana yang dikenakan. Okelah kalo dibilang kita harus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada. Contoh, ga mungkin kan kita pake daster ke rapat kantor? Tetapi, sekarang gw ga mau fokus soal masalah berpakaian. Mari kita tinjau dari sisi yang lainnya.

Tetapi sebelumnya izinkan saya bercerita dulu.


Di bawah ini adalah cerita non-fiksi belaka yang mungkin akan menimbulkan berbagai macam tanggapan dari masing-masing pembaca.

Wajahku ini bisa dibilang tidak seperti 'yang umumnya'. Bukan, gw bukan alien atau makhluk ajaib lainnya kok. Gw masih (hah? masih?) manusia. Namun, dengan warna kulit yang berbeda di pipi sebelah kiri. Warna merah.. Dan itu bukanlah karena luka bakar seperti yang sebagian besar orang kira saat pertama kali melihat muka gw. Gw memang terlahir demikian, seperti yang selalu gw jelaskan kalau ada orang yang menanyakan.. "Oh, ini tanda lahir kok." Sebenarnya kalau dalam istilah kedokteran, ini ada namanya sendiri. Tapi, gw lupa. Hee Hee.

Waktu kecil, gw sering banget diledekin gara-gara kondisi fisik ini (bahkan pas umur gw agak gedean dikit, ada anak kecil yang bilang gw : hantu).

Oh ya, ini bukanlah penyakit. Ga menular. Ga menimbulkan rasa sakit. Ga merugikan orang lain di sekitarnya (kecuali kalau ada yang merasa 'jijik'). Dan, bisa dihilangkan dengan teknologi laser.

Waktu kecil, gw pernah dibawa ke dokter. Gw sempet dilaser sebanyak 2x. Yang ke 3x nya ga tahan lagi, gw nangis, sejak saat itu ga mau dilaser lagi. Gw lupa pastinya kenapa yah. Entah karena takut sakitnya saat dilaser, atau ga kuat melihat pandangan orang-orang setelah gw dilaser, karena waktu itu muka gw mesti diperban selama seminggu. Bekas lasernya itu ga boleh kena air, debu, dan sinar matahari. Ga boleh digaruk, dipencet, apalagi dikorek. Selama 2x sebelumnya dalam masa pasca laser, gw selalu mendapat dua reaksi dari orang-orang. Yang pertama, perasaan kasihan. Kedua, ya diejekin. Namanya dulu gw sebagai anak kecil yang cengeng, jadi ya bisa dibanyangin gimana deh. Kalau sekarang dipikir-pikir lagi, sebenarnya masa-masa pasca laser itu lebih berat daripada sewaktu di lasernya. Karena sewaktu di laser, sakitnya cuma sebentar. Kalau pasca laser, ke mana pun kau pergi, semua mata bisa memandang. Bukan karena ada pesona atau apa, tapi ya gitu deh. Kalau lu ngeliat orang yang setengah diperban kayak mumi, 'agak' susah kan mengalihkan pandangan? (kecuali kalau lu adalah orang yang sangat cuek).

Terus bingung juga kenapa papi mami mau bayar mahal-mahal buat laser, padahal dulu gw sudah (cukup) terbiasa , dan orang-orang sekitar juga sudah (cukup) terbiasa melihat gw. Kalau gw dilaser, itu artinya gw akan melewati tahap-tahap lebih sulit, yaitu menghadapi sederet pertanyaan orang. Oke, ga semua orang bertanya. Kebanyakan hanya menatap (dengan tatapan yang berbeda-beda, tentunya). Dan, somehow, gw berterima kasih sama mereka yang udah nanya kenapa. At least, mereka care. (gw bukannya ge-er ye..)


Sampai SMP, entah bagaimana gw 'bersedia' dilaser lagi. Masa-masa pasca laser tetep berat, tapi gw tetep jalanin. Tentunya ga seberat dulu, karena tentunya ejekan-ejekan ga sebanyak dulu (malahan ga ada sih sebenernya). Tapi, ada satu respon baru yang menurut gw ga biasa. "Gapapa sakit-sakit dulu. Entar kan jadi cantik." Errr... Gw kan ga operasi plastik atau apa. Bentuk muka gw bakal sama persis, cuma warnanya doang yang bakal beda. Terus, gw jadi mikir. Jadi, apa muka gw separah itu ya? Hahaha!

Terus, laser-laseran itu semua berlangsung sampai sekarang. Dan, masa-masa pasca laser juga masih dirasakan cukup berat, terutama saat berjalan-jalan ke tempat yang banyak orang. Oh ya, kalau laser yang sekarang itu, muka gw ga perlu diperban lagi kayak bumi. Boleh dibiarkan terbuka begitu saja. Jadi, dengan kata lain, sisa bekas tembakan laser itu bisa terlihat dengan jelas. Mau gw deskripsikan? Hmm.. Ah, jangan lah, gw sendiri aja kadang-kadang jijik ngeliatnya. Hahaha..


Emang bener kalau manusia diberkahi sepasang mata yang digunakannya untuk melihat. Yang mau gw bilang, please kalau suatu saat lagi jalan-jalan dan bertemu dengan orang yang kondisi fisiknya kurang. Jangan langsung mikir yang macem-macem, Siapa tahu luka di wajahnya itu cuma proses pemulihan dari perawatan. Sekalipun mereka adalah orang yang memang kurang beruntung, Please jangan pasang tatapan yang aneh. Lu boleh kok ngeliat, ga ada yang ngelarang, tapi jangan sampai reaksi lu itu menyinggung dia. Kita emang ga tahu gimana persisnya orang tsb, apa dia bakal tersinggung atau cuek. Tapi, sebagai orang yang sudah mengalaminya, gw mohon sebisa mungkin 'tatapan aneh' itu diminimalisir. Kadang Emang kalau gw lagi 'kesel', gw suka bales pelototin tuh orang. Tapi ya liat-liat dulu, kalau anak kecil sih gw bisa maklum. Kalau tampangnya nyolot (beh, lagi2 nge-judge dari tampang. tampang nyolot gmn coba?? Hahaha), baru gw pelototin.

Suka terbesit dalam otak gw, keluarga dan teman-temanku itu mereka baik sekali ya. Mereka 'tahan' dan menerima gw apa adanya 'wujud' gw. Ada orang yang begitu gampangnya mengejek, tapi mereka memperlakukan gw selayaknya anak, kakak. adik. cucu, keponakan, teman-teman, dan murid seperti pada umumnya. Bahkan kadang gw suka 'lupa' sendiri kalau warna pipi gw itu laen dari mereka. Emang sih ini ga sebesar kayak orang yang tunanetra atau tunarungu. Tapi, toh tetap ada orang yang 'ga bisa biasa'. Namun, mereka tetap bersikap seperti biasa. Kalau mengingat hal ini, rasanya bersyukur sekali.

Jadi, sekian dulu ya cerita gw. Haha. Ga jelas banget gw cerita maksudnya apa. Sebenarnya gw pengen post tentang ini dari setengah tahun yang lalu. Tapi baru kesampean sekarang.

Jadi, apa inti dari postingan ini??

Oke. Jujurlah. Untuk tidak nge-judge orang saat pertama kali bertemu dari penampilannya adalah hal yang sangat sulit untuk dhindari. Gw pun masih suka begitu. Walaupun banyak orang bilang kalau 'tampang' ga menjamin segalanya. Tetapi ya gimana lagi, pasti susah ga nge-judge orang dari tampang. Orang sedari kecil kita udah dicekokin sama dongeng-dongeng Putri Salju, Cinderella yang rata-rata putrinya itu dideskripsikan sangat cantik, dan pangerannya sangat ganteng tak tertandingi. Kalau mau nonton film juga, tampang si aktror dan aktris pemeran tama memegang peranan yang ga kalah penting dari jalan cerita.

Coba lihat deh dari beberapa kasus dibawah ini.

* Orang cakep dan pintar. Reaksi orang : Dia memang perfect.
* Orang cakep dan tidak pintar. Reaksi orang : Memang ga ada manusia yang sempuna.
* Orang jelek dan pintar. Reaksi orang : Masih untung dia pintar.
* Orang jelek dan tidak pintar. Reaksi orang : Dia siapa sih? (Dengan kata lain, keberadaan dirinya saja tidak disadari orang di sekitarnya.)

Tentunya yang di atas tadi ga lebih dari sekedar lelucon. Tapi, memang begitu kan? Hahaha.

Sebenarnya siapa yang cakep, siapa yang jelek. Itu semua kan tergantung selera orang. Oh iya, ada kutipan yang kejam sekali nih. "Cakep itu relatif. Tapi, jelek itu mutlak." Tapi yah terus kenapa gitu? Ga ada kan kutipan yang bilang "Orang cakep masuk surga. Orang jelek masuk neraka." (Hahaha dalam konteks apa dulu nih? Kalau tampang sih pastinya ga banget.)

Tapi, bertampang rupawan ga selalu enak juga. Ada kan artis yang tampangnya bisa membuat semua orang terpana, tapi akting atau vokalnya pas-pas-an. Jadinya, diejekinn deh cuma menang tampang doang. Meski yang ngejek itu sebagian besar adalah orang-orang yang sirik sama kecantikan atau kegantengannya. Hahaha.

Begitulah dunia ini. Semua orang punya tampak luar. Tapi, siapa yang tahu di dalemnya. Secakep-cakepnya orang pasti ada busuk-busuknya. Sejelek-jeleknya orang pasti ada kebaikannya. Orang yang cakep ga selalu sukses. Emang sih banyak selebriti yang berwajah rupawan, tapi banyak juga yang tidak demikian kan, tapi dia tetap disukai orang?

Memang ga bisa dipungkiri banyak orang yang mengidam-idamkan wajah yang rupawan. Banyak kok caranya, apalagi di dunia serba instan sekarang ini. Klinik-klinik kecantikan bertebaran di mana-mana.

Tetapi, meningkatkan inner beauty dalam masing-masing pribadi, tidak semudah mengeluarkan uang untuk operasi plastik. (ps : buat orang yang cukup kaya-raya).

Sunday, December 21, 2008

this is the 1st in december.

Hellooo.. I'm in my home sweet home already.. My days here have just passed so smoothly 'perfect'. No worries. No (very) bad thoughts. What a peaceful life..


And.
Here what you might have missed, my dearly little blog..


* Bandung. It's like an annual routine to go there nearly the end of each year. haha.. We bought snacks from Snack Corner and Kartika Sari. And of course, a medium-sized cake from Bawean (it's the name of the shop). Yay, I'm deadly in love with Bawean cakes!

* My 19th Birthday. oh noo..I'm old already. I'm going 20! Well, is that 'that bad' to get older? I must be grateful to be given a chance to live till now or maybe till the next 19 years,or next next 19 years, or even more? I got the first greetings from my dear lil bro, and that followed my mom and dad. Really thanks to those who had spared their precious time to call me, text me, visit me, and send comments on fb & fs. Hohoho.. 'special' thanks to fb who made my birthday different than ever before because a LOT of my friends commented on my profiles. Really, from the ones I know close enough until ones whom I only said "Hi" to or even haven't talked to (I only know his/her name). But I really appreciate it. Thanks all..

* Twilight.. I should admit that the strory line is standard. But every girl would love that kind of romance. so perfect. but it's just.. too good to be true.. I wonder if they had put more action scenes, it would have been better.

* Heroes 3rd Season. Again! They make me damnly curious till the end.

* Gossip Girl 2nd Season. LOVE it! xoxo.

* I am 'twice' fatter. Oh, right!

* I'll be wearing glasses!

* Well.. Life still goes on. See ya!

Current status.
Listening to : Jay Chou - Capricorn. OST High School Musical 3.
Reading : Twilight, Eldest, Rectoverso.
Eating : Goreng Pisang! Haa Haa Hah.