Saturday, November 29, 2008

TER-Baik

Siapa yang ga mau jadi yang TER-.. TER-.. TER-...?

Paling cantik / ganteng?
Paling pintar?
Paling jagoan?
Paling tinggi?
Paling .....?

Tiap manusia pasti memiliki 'hasrat' untuk menjadi yang TER-.. alias menang dalam kompetisi. Siapa yang ga bisa menghindari kompetisi? Di mana-mana bisa ditemukan. Di sekolah, di kantor, bahkan di rumah antar saudara kandung pun bisa..

Hasrat untuk menang dalam kompetisi itulah yang membuat kita suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Pokoknya, jangan mau kalah! (kiasu abis)

Semuanya, pengen jadi yang terbaik.

Tapi, terbaik dalam definisi yang bagaimana?

Yang satu, ga mau kalah sama yang lain. "Pokoknya, gw harus jadi yang terbaik!"
Atau, yang kedua, "Inilah yang terbaik yang bisa gw lakukan, walaupun masih ada yang jauh lebih di atas gw. Tapi, gw puas karena gw sudah menjadi yang terbaik, dengan cara gw sendiri."

Jadi, pilih yang mana?
Yang pertama, kompetisi inter-individu.
Yang kedua, kompetisi intra-individu.

Sisakan Waktu

Waktu luang itu penting.
Jadi orang ga ada kerjaan pun penting.

Bosen ngerjain ini.
Bosen begitu.

Akhirnya?
Malah tenggelam dalam pemikiran sendiri.

Sudah lamaaa sekali saya tidak tenggelam dalam pikiran saya. (yah. walaupun sebenarnya ga penting semua sih..) Bagaimana tidak, kalau dalam 4 bulan ini otak saya di'cekokin' rumus-rumus kuantum yang geje itu, karbon dan keluarga besarnya, integral yang luar biasa temuan si kalkulus itu, dan...sudahlah lupakan saja. yang lalu biarlah berlalu.

Ya, kita butuh waktu kosong..

Saya butuh itu, dan sedang menikmatinya.

Mimpi

"Some people see things that are and ask, Why? Some people dream of things that never were and ask, Why not? Some people have to go to work and don't have time for all that ..." George Denis Carlin

Sewaktu kecil (bahkan sampai sekarang), kita pasti memiliki sejuta mimpi, ingin jadi ini, terus mau jadi itu. Rasanya kalau dibuat daftar nya, akan sangaaaat panjang seperti gulungan tisu (toilet). Mimpi itu tidak terbatas adanya. Banyak yang bilang, "Raihlah cita-citamu setinggi langit" (tapi, bukankah "Di atas langit masih ada langit?"). Bermimpi jadi jutawan, artis terkenal, keliling dunia, bertemu dengan aktris atau aktor ini, dll, pun menjadi sederetan mimpi umum yang diimpikan.

Tetapi, apakah semua mimpi itu tercapai? Mungkin banyak yang akan mengatakan, "Bukannya tidak tercapai, tapi belum tercapai." yang menandakan bahwa kita masih optimis akan mimpi kita.

"If you don't make your dreams a reality, reality will take away your dreams." Eric Po

Namun, apa yang saya rasakan seiring berjalannya waktu. Mimpi-mimpi saya sewaktu kecil itu hilang sudah, dan tertinggal menjadi kenangan. Oh, bukan kenangan, tetapi angan-angan belaka. Dan sekarang kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya saya sudah tidak memiliki sebuah mimpi yang spesifik. Yang intinya adalah menjalani hidup apa adanya.

Akan jadi apakah saya 10 tahun lagi?
10 tahun lagi saya sudah harus punya rumah atau tidak?
20 tahun lagi mau jalan keliling ke negara mana? Eropa? Amerika?
Kalau saya sudah pensiun, enaknya tinggal di mana ya?

Hmm...
belum benar-benar terpikirkan akan bagaimana.

Apakah ini gawat?
Karena kedengarannya saya seperti tidak memiliki target hidup yang jelas.
Pokoknya, jalani saja dulu apa adanya.

"A dreamer lives forever, And a toiler dies in a day." John Locke

Terkadang saya berpikir, apakah karena saya takut untuk bermimpi?
Apakah karena saya takut bahwa saya tidak bisa mewujudkan mimpi itu?
Jadi, saya memilih untuk tidak berharap yang muluk-muluk, dan akhirnya? Kecewa....
Atau, memang saya tidak memiliki ambisi?
Hmm..
Tidak juga.
Tentu saja semua orang mengharapkan yang terbaik dalam hidup mereka masing-masing, tetapi saya tidak memiliki mimpi yang spesifik. Ataukah, karena saya belum menemukannya?

Tadi setelah berpikir, sadar tidak disadari, kita pasti memiliki mimpi-mimpi kecil. Ya, impian-impian kecil. Misalnya,

"Nanti setelah sampai di tanah air tercinta, mau nonton Twilight bareng dd, mau ke Bandung, mau bersepeda lagi, mau nyari mp3 nya Jay Chow, HSM3, dll (sebenernya di sini bisa aja donlod kalo mao, tapi ya males lah hahaha), pengen lihat yearbook.."

Hmm..
Apakah yang seperti itu dihitung sebagai mimpi?
Kalau dalam Bahasa Inggris, mungkin akan lebih jelas perbedaan antara Dream, Hope, dan Wish.
Kalau seperti yang saya sebutkan di atas itu biasa orang bilang Wish. Banyak kan yang suka memajang Wish List mereka di blog atau profile mereka?
Lalu, ada lagi bedanya Mimpi dan Impian.. Arrgghh kalau dibahas semua, jadi rumit.

"To dream anything that you want to dream. That's the beauty of the human mind. To do anything that you want to do. That is the strength of the human will. To trust yourself to test your limits. That is the courage to succeed." Bernard Edmonds

Thursday, November 27, 2008

Siapa Temanku?

sedang tidak punya sesuatu yg cukup berkualitas untuk dibicarakan. sebenarnya ada, tapi belum cukup referensi untuk memulai. ada, tapi sebenarnya malas untuk menulis. ada, tapi sebenarnya tidak sedang mood untuk menulis. ada, tapi pikiran sedang diganggu oleh hal lain.

hal yang sepele. sangat sepele. yang bukan merupakan masalah bagi sebagian besar kamu. yang mungkin kamu akan hanya tertawa begitu membacanya. sesuatu yang cukup konyol untuk ditertawakan. sebenarnya sih, tidak separah itu, hanya saja, membesar-besarkan sesuatu itu sangat menyenangkan.

oke, sekarang. apakah kalian keberatan kalau aku meminta kalian merenung sejenak? coba pikirkan mengenai teman-teman dekat kalian. coba ingat-ingat lagi. Di manakah kalian bertemu? Kapan? Bagaimana pertemuan pertama kalian? Bagaimana pertemuan-pertemuan selanjutnya berjalan sampai kalian dekat satu sama lain? Tentu kalian sudah menjumpai dan berkenalan dengan banyaaaakk orang di luar sana, tetapi berapa orang yang sampai saat ini masih menjalin contact dengan kalian?

Pernahkan kalian berpikir mengapa saya 'nempel' dengan orang ini? Mengapa tidak dia atau dia? Mengapa saya berada di lingkaran pertemanan ini? Mengapa tidak dengan kelompok-kelompok orang sana?

Apakah karena kecocokan? Sambung-menyambung satu sama lain? Hobi yang sama? Gaya hidup yang mirip? Punya prinsip atau pandangan yang sama? Karena latar belakang? Sifat? Penampilan? Materi? Atau atau yang lainnya?

Dan, perlu berapa lamakah waktu sampai kita bisa merasa 'nyaman' berada dengan orang-orang tersebut? Perlu berapa waktu sampai kita merasa 'nyaman' dengan kesunyian yang tercipta tanpa harus berpikir keras bagaimana cara memecahkan kesunyian itu?

Bagaimana cara kita tahu bahwa "wah, orang ini cocok menjadi teman saya" saat pertama kali bertemu? Tapi, pernahkan kalian 'merasa' bahwa "wah, orang ini tidak cocok menjadi teman saya. sepertinya kami tidak akan cocok" memang kesannya terdengar...err..belagu? sombong? atau apa pun itu, tapi pernahkan kalian mengalami hal itu?

Benarkah kita sebenarnya tidak boleh memilih-milih teman? Seperti yang diajarkan dalam pelajaran PPKn sewaktu SD? Tentu saja kalau teman itu membawa pengaruh buruk seperti narkoba, dll, itu sudah menjadi masalah lain lagi. Tetapi, bagaimana jika teman kita ini adalah orang yang baik, dari keluarga yang baik, namun, kamu tetap merasa tidak cocok, perlukah tetap menjadi temannya?

Hmm.. mungkin kita bisa membuat definisi "teman" dalam beberapa arti. Teman ini. Teman itu. Teman untuk ini. Teman untuk itu. Teman yang cocok pas saya begini. Teman yang cocok pas saya begitu. Teman... Teman... dan lainnya. Terserah pada kita.

Lalu, bagaimana dengan "teman sejati"? apa definisinya? sudahkah kita menemukannya? dan yang lebih penting lagi, adakah mereka?? Tapi, itu semua kembali kepada pandangan kita dalam pendefinisiannya.

Tetapi, pertanyaan terpenting adalah.............
"Sudahkah saya menajdi 'teman yang baik'???"

-hanyalah sebuah pemikiran asal-lewat. jangan dianggap serius.

Saturday, November 22, 2008

berita terkini.

yak, update blog setelah sekian lama tidak diurus, terlantarkan, tapi tak terlupakan kok. maaf yah blogku.

fiuh. 24 jam sudah bebas dr yg namanya EXAM! apapun hasilnya, mikirinnya nanti aja, haha, msh lama keluarnya, kalo mikir dr skrg bisa tambah stresss... =.=

oke. sebenernya tadi gw berencana setelah selesai exam, bakal mau nulis lagi tentang pelajaran, nilai, dan ujian. tapi, sedang tidak mood. jadi, mari biarkan jari jemari ini mengetik dan mengetik, entah apa yg diketik, yg penting bisa mengisi kekosongan blog ini setelah sekian lamanya waktu berlalu.

H-8 sampai ke rumah. ingin rasanya me-fast-forward waktu. andaikan remote control di click itu nyata. fiuh. mau ngapain ya selama seminggu ini? yg terpikirkan sih, jalan-jalan ke pusat kota. jalan kaki dr satu tempat ke tempat lain. entah dengan peta atau tidak. yang penting, apa pun untuk membunuh waktu. atau, bersuka ria berinternet ria, nonton gratis, main games (aduh, jadi pengen main ff. udh dr dulu kebelet pengen maen lagi).

terus, udah kebelet pengen tidur dengan bantal yg empuk. di rumah. makan lagi di meja makan rame-rame, sambil nonton tv, sore2 menyiram taman (btw, sudah banyak pohon dan bunga-bunga baru di tamanku. pengen liat bgt haha), bersepeda di sore hari, naek mobil lagi (haha), dan lain-lainnya.

duh, jadi bingung kan mau nulis apa lagi. post kali ini tidak berbobot sekali. fiuh. begini yg namanya update?