Thursday, November 27, 2008

Siapa Temanku?

sedang tidak punya sesuatu yg cukup berkualitas untuk dibicarakan. sebenarnya ada, tapi belum cukup referensi untuk memulai. ada, tapi sebenarnya malas untuk menulis. ada, tapi sebenarnya tidak sedang mood untuk menulis. ada, tapi pikiran sedang diganggu oleh hal lain.

hal yang sepele. sangat sepele. yang bukan merupakan masalah bagi sebagian besar kamu. yang mungkin kamu akan hanya tertawa begitu membacanya. sesuatu yang cukup konyol untuk ditertawakan. sebenarnya sih, tidak separah itu, hanya saja, membesar-besarkan sesuatu itu sangat menyenangkan.

oke, sekarang. apakah kalian keberatan kalau aku meminta kalian merenung sejenak? coba pikirkan mengenai teman-teman dekat kalian. coba ingat-ingat lagi. Di manakah kalian bertemu? Kapan? Bagaimana pertemuan pertama kalian? Bagaimana pertemuan-pertemuan selanjutnya berjalan sampai kalian dekat satu sama lain? Tentu kalian sudah menjumpai dan berkenalan dengan banyaaaakk orang di luar sana, tetapi berapa orang yang sampai saat ini masih menjalin contact dengan kalian?

Pernahkan kalian berpikir mengapa saya 'nempel' dengan orang ini? Mengapa tidak dia atau dia? Mengapa saya berada di lingkaran pertemanan ini? Mengapa tidak dengan kelompok-kelompok orang sana?

Apakah karena kecocokan? Sambung-menyambung satu sama lain? Hobi yang sama? Gaya hidup yang mirip? Punya prinsip atau pandangan yang sama? Karena latar belakang? Sifat? Penampilan? Materi? Atau atau yang lainnya?

Dan, perlu berapa lamakah waktu sampai kita bisa merasa 'nyaman' berada dengan orang-orang tersebut? Perlu berapa waktu sampai kita merasa 'nyaman' dengan kesunyian yang tercipta tanpa harus berpikir keras bagaimana cara memecahkan kesunyian itu?

Bagaimana cara kita tahu bahwa "wah, orang ini cocok menjadi teman saya" saat pertama kali bertemu? Tapi, pernahkan kalian 'merasa' bahwa "wah, orang ini tidak cocok menjadi teman saya. sepertinya kami tidak akan cocok" memang kesannya terdengar...err..belagu? sombong? atau apa pun itu, tapi pernahkan kalian mengalami hal itu?

Benarkah kita sebenarnya tidak boleh memilih-milih teman? Seperti yang diajarkan dalam pelajaran PPKn sewaktu SD? Tentu saja kalau teman itu membawa pengaruh buruk seperti narkoba, dll, itu sudah menjadi masalah lain lagi. Tetapi, bagaimana jika teman kita ini adalah orang yang baik, dari keluarga yang baik, namun, kamu tetap merasa tidak cocok, perlukah tetap menjadi temannya?

Hmm.. mungkin kita bisa membuat definisi "teman" dalam beberapa arti. Teman ini. Teman itu. Teman untuk ini. Teman untuk itu. Teman yang cocok pas saya begini. Teman yang cocok pas saya begitu. Teman... Teman... dan lainnya. Terserah pada kita.

Lalu, bagaimana dengan "teman sejati"? apa definisinya? sudahkah kita menemukannya? dan yang lebih penting lagi, adakah mereka?? Tapi, itu semua kembali kepada pandangan kita dalam pendefinisiannya.

Tetapi, pertanyaan terpenting adalah.............
"Sudahkah saya menajdi 'teman yang baik'???"

-hanyalah sebuah pemikiran asal-lewat. jangan dianggap serius.

No comments: