Saturday, November 29, 2008

Mimpi

"Some people see things that are and ask, Why? Some people dream of things that never were and ask, Why not? Some people have to go to work and don't have time for all that ..." George Denis Carlin

Sewaktu kecil (bahkan sampai sekarang), kita pasti memiliki sejuta mimpi, ingin jadi ini, terus mau jadi itu. Rasanya kalau dibuat daftar nya, akan sangaaaat panjang seperti gulungan tisu (toilet). Mimpi itu tidak terbatas adanya. Banyak yang bilang, "Raihlah cita-citamu setinggi langit" (tapi, bukankah "Di atas langit masih ada langit?"). Bermimpi jadi jutawan, artis terkenal, keliling dunia, bertemu dengan aktris atau aktor ini, dll, pun menjadi sederetan mimpi umum yang diimpikan.

Tetapi, apakah semua mimpi itu tercapai? Mungkin banyak yang akan mengatakan, "Bukannya tidak tercapai, tapi belum tercapai." yang menandakan bahwa kita masih optimis akan mimpi kita.

"If you don't make your dreams a reality, reality will take away your dreams." Eric Po

Namun, apa yang saya rasakan seiring berjalannya waktu. Mimpi-mimpi saya sewaktu kecil itu hilang sudah, dan tertinggal menjadi kenangan. Oh, bukan kenangan, tetapi angan-angan belaka. Dan sekarang kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya saya sudah tidak memiliki sebuah mimpi yang spesifik. Yang intinya adalah menjalani hidup apa adanya.

Akan jadi apakah saya 10 tahun lagi?
10 tahun lagi saya sudah harus punya rumah atau tidak?
20 tahun lagi mau jalan keliling ke negara mana? Eropa? Amerika?
Kalau saya sudah pensiun, enaknya tinggal di mana ya?

Hmm...
belum benar-benar terpikirkan akan bagaimana.

Apakah ini gawat?
Karena kedengarannya saya seperti tidak memiliki target hidup yang jelas.
Pokoknya, jalani saja dulu apa adanya.

"A dreamer lives forever, And a toiler dies in a day." John Locke

Terkadang saya berpikir, apakah karena saya takut untuk bermimpi?
Apakah karena saya takut bahwa saya tidak bisa mewujudkan mimpi itu?
Jadi, saya memilih untuk tidak berharap yang muluk-muluk, dan akhirnya? Kecewa....
Atau, memang saya tidak memiliki ambisi?
Hmm..
Tidak juga.
Tentu saja semua orang mengharapkan yang terbaik dalam hidup mereka masing-masing, tetapi saya tidak memiliki mimpi yang spesifik. Ataukah, karena saya belum menemukannya?

Tadi setelah berpikir, sadar tidak disadari, kita pasti memiliki mimpi-mimpi kecil. Ya, impian-impian kecil. Misalnya,

"Nanti setelah sampai di tanah air tercinta, mau nonton Twilight bareng dd, mau ke Bandung, mau bersepeda lagi, mau nyari mp3 nya Jay Chow, HSM3, dll (sebenernya di sini bisa aja donlod kalo mao, tapi ya males lah hahaha), pengen lihat yearbook.."

Hmm..
Apakah yang seperti itu dihitung sebagai mimpi?
Kalau dalam Bahasa Inggris, mungkin akan lebih jelas perbedaan antara Dream, Hope, dan Wish.
Kalau seperti yang saya sebutkan di atas itu biasa orang bilang Wish. Banyak kan yang suka memajang Wish List mereka di blog atau profile mereka?
Lalu, ada lagi bedanya Mimpi dan Impian.. Arrgghh kalau dibahas semua, jadi rumit.

"To dream anything that you want to dream. That's the beauty of the human mind. To do anything that you want to do. That is the strength of the human will. To trust yourself to test your limits. That is the courage to succeed." Bernard Edmonds

No comments: